Pondok » , , » Hikayat Iblis (2)

Hikayat Iblis (2)

Dialog Iblis
Hikayat Iblis
KISAH IBLIS SEBAGAIMANA YANG DICERITAKAN RASULULLAH SAW.

Lanjutan dari bagian (1)

Iblis menjawab . . .
Wahai Muhammad, engkau tahu, bahwa orang yang banyak menoleh dalam sholatnya, Allah akan memukul kepalanya dengan sholat tersebut. Kalau dalam sholat ia sanggup mengalahkan saya, sementara ia sholat sendirian, maka saya perintah untuk tergesa-gesa. Maka ia mengerjakan sholat seperti ayam yang mencocok benih-benih untuk dimakan dan segera meninggalkannya. Kalau ia sanggup mengalahkan saya, dan sholat berjamaah, maka saya kalungkan rantai dilehernya. Ketika ia sedang ruku' saya tarik kepalanya ke atas sebelum imam bangun dari ruku' dan saya turunkan sebelum imam turun. Wahai Muhammad, engkau tahu, bahwa orang yang melakukan sholat seperti itu, maka batal sholatnya, dan di hari Kiamat nanti Allah akan menyain kepalanya dengan kepala keledai. Kalau dengan cara tersebut saya masih kalah, maka saya perintahkan meremas-remas jari-jemarinya sehingga bersuara, sedangkan ia sedang sholat, karenanya ia termasuk orang-orang yang bertasbih kepadaku padahal ia sedang sholat. Kalau dengan cara tersebut masih juga tidak mempan, maka saya tiup hidungnya sehingga ia menguap, sementara ia sedang sholat. Kalau ia tidak menutup mulutnya dengan tangannya maka setan masuk ke dalam perutnya, sehingga ia semakin rakus dengan dunia dan berbagai perangkapnya. Ia akan selalu mendengar dan taat kepadaku.

Bagaimana ummatmu akan bisa bahagia wahai Muhammad, sementara saya memerintah orang-orang miskin untuk meninggalkan sholat, dan saya berkata kepadanya, 'Sholat bukalah kewajiban kalian , sholat hanya kewajiban orang-orang yang di beri nikmat oleh Allah. 'Saya pun berkata kepada orang yang sakit, 'Tinggalkan sholat, karena sholat bukanlah kewajibanmu. Sholat hanyalah kewajiban orang-orang yang di beri nikmat kesehatan. Sebab Allah sudah berfirman, '...dan tidak apa-apa bagi orang yang sedang sakit...' (Q.S. an-Nur: 61). Kalau engkau sudah sembuh baru melakukan sholat.' Akhirnya ia mati dalam kondisi kafir. Apabila ia mati dengan meninggalkan sholat ketika sedang sakit, maka ia bertemu Allah dengan dimurkai.

Wahai Muhammad, jika saya menyimpang dan berdusta kepadamu, maka hendaknya engkau memohon kepada Allah agar saya dijadikan debu yang lembut. Wahai Muhammad, apakah engkau masih juga merasa gembira terhadap ummatmu, sementara saya bisa memurtadkan seperenam dari ummatmu untuk keluar dari Islam?"

Kemudian Rasulullah saw. meneruskan pertanyaannya, "Wahai makhluk yang terkutuk, siapa teman dudukmu?"

"Orang-orang yang suka makan riba," jawab iblis.

"Lalu siapa teman dekatmu?" tanya Rasulullah saw.

"Orang yang berzina," jawabnya.

"Siapa teman tidurmu?" tanya Rasulullah saw.

"Orang yang mabuk," jawabnya.

"Siapa tamumu?" tanya Rasulullah saw.

"Pencuri," jawabnya.

"Siapa utusanmu?" tanya Rasulullah saw.

"Tukang sihir," jawabnya.

"Apa yang menyenangkan pandangan matamu?" tanya Rasulullah saw.

"Orang yang bersumpah dengan talak," jawab iblis.

"Siapa kekasihmu?" tanya Rasulullah saw.

"Orang yang meninggalkan solat jum'at," jawabnya.

"Wahai makhluk yang terkutuk, apa yang menyebabkan punggungmu patah?" tanya Rasulullah saw.

"Suara ringkik kuda untuk berperang membela agama Allah," jawabnya.

"Apa yang menjadikan tubuhmu meleleh?" tanya Rasulullah saw.

"Tobatnya orang yang bertobat," jawabnya.

"Apa yang membuat hatimu panas?" tanya Rasulullah saw.

"Banyaknya istighfar kepada Allah, baik di malam atau siang hari," jawabnya.

"Apa yang membuatmu merasa malu dan hina?" tanya Rasulullah saw.

"Sedekah secara rahasia," jawabnya.

"Apa yang menjadikan matamu buta?" tanya Rasulullah saw.

"Sholat di waktu sahur," jawabnya.

"Apa yang dapat mengendalikan kepalamu?" tanya Rasulullah saw.

"Memperbanyak sholat berjamaah," tuturnya.

"Siapa orang yang paling bisa membahagiakanmu?" tanya Rasulullah saw.

"Orang yang sengaja meninggalkan sholat," tuturnya.

"Siapa orang yang paling celaka menurut engkau?" tanya Rasulullah saw.

"Orang-orang yang kikir," jawabnya.

"Apa yang menyita pekerjaanmu?" tanya Rasulullah saw.

"Majelis orang-orang alim," jawabnya.

"Bagaimana cara engkau makan?" tanya Rasulullah saw.

"Dengan tangan kiriku dan jari-jemariku," jawabnya.

"Di mana engkau mencari tempat berteduh untuk anak-anakmu di waktu panas?" tanya Rasulullah saw.

"Di bawah kuku manusia," jawab iblis.

"Berapa kebutuhan yang pernah engkau minta kepada Tuhanmu?" tanya Rasulullah saw.

"Sepuluh macam," jawabnya.

"Apa saja itu wahai makhluk terkutuk?" tanya Rasulullah saw.

Iblis pun menjawabnya, "Saya meminta-Nya agar saya bisa berserikat dengan anak cucu Adam dalam harta kekayaan dan anak-anak mereka. Akhirnya Tuhan mengizinkanku berserikat dalam kelompok mereka."
Itulah maksud firman Allah:

وَشَارِكْهُمْ فِي الْاَمْوَالِ وَالْاَوْلَادِ وَعِدْهُمْ وَمَا يَعِدُهُمُ الشَّيْطَانُ إِلَّا غُرُوْرًا [الإسراء: ٦٤]

'Dan berserikatlah dengan mereka pada harta dan anak-anak dan beri janjilah mereka. Dan tidak ada yang dijanjikan oleh setan kepada mereka melainkan tipuan belaka.' (Q.S. al-Isra': 64).

Setiap harta yang tidak dikeluarkan zakatnya, maka saya ikut memakannya. Saya juga ikut makan makanan yang bercampur riba dan haram serta segala harta yang tidak dimohonkan perlindungan kepada Allah dari setan yang terkutuk. Setiap orang yang tidak memohon perlindungan kepada Allah dari setan ketika bersetubuh dengan istrinya, maka setan ikut bersetubuh. Akhirnya melahirkan anak yang mendengar dan taat kepadaku. Begitu pula orang yang naik kendaraan dengan maksud mencari penghasilan yang tidak dihalalkan, maka saya adalah temannya."
Itulah maksud firman Allah:

وَأَجْلِبْ عَلَيْهِمْ بِخَيْلِكَ وَرَجِلِكَ [الاسراء: ٦٤]

'Dan kerahkanlah terhadap mereka pasukan berkuda dan pasukanmu yang berjalan kaki.' (Q.S. al-Isra: 64).

Saya memohon kepada-Nya agar saya punya rumah, maka rumahku adalah kamar mandi. Saya memohon agar saya punya masjid, akhirnya masjid menjadi masjidku. Saya memohon kepada agar saya punya al-Qur'an, maka syair adalah al-Qur'anku. Saya memohon agar saya punya adzan, maka terompet adalah panggilan adzanku.Saya memohon kepada-Nya agar saya punya tempat tidur, maka orang-orang mabuk adalah tempat tidurku. Saya memohon agar saya memiliki teman-teman yang menolongku, maka kelompok al-Qadariyyah menjadi teman-teman yang membantuku. Dan saya memohon agar saya memiliki teman-teman dekat, maka orang-orang yang menginfakkan harta kekayaannya untuk kemaksiatan adalah teman dekatku. - ia kemudian membaca firman Allah, 'Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara setan dan setan itu adalah sangat ingkar kepada Tuhannya.' (Q.S. al-Isra': 27)."

Rasulullah saw. berkata kepadanya, "Andaikan tidak setiap apa yang engkau ucapkan itu didukung oleh ayat-ayat dari Kitab Allah tentu aku tidak akan membenarkanmu."

Lalu iblis berkata lagi, "Wahai Muhammad, saya memohon kepada Allah agar saya bisa melihat anak-cucu Adam, sementara mereka tidak bisa melihatku. Kemudian Allah menjadikan aku bisa mengalir melalui peredaran darah mereka. Diriku bisa berjalan ke mana pun sesuai kemauan diriku dan dengan cara bagaimana pun. Kalau saya mau dalam sesaat pun bisa. Kemudian Allah berfirman kepadaku, 'Engkau bisa melakukan apa saja yang kau minta.' Akhirnya saya merasa senang dan bangga sampai hari Kiamat. Sesungguhnya orang yang mengikutiku lebih banyak daripada orang yang mengikutimu. Sebagian besar anak-cucu Adam akan mengikutiku sampai hari Kiamat.

Saya memiliki anak yang saya beri nama Atamah. Ia akan kencing di telinga seorang hamba ketika ia tidur meninggalkan sholat Atamah (Isya'). Andaikan tidak karenanya tentu manusia tidak akan tidur lebih dahulu sebelum menjalankan sholat. Saya juga punya anak yang saya beri nama Mutaqadhi. Apabila ada seorang hamba melakukan ketaatan (ibadah) dengan rahasia dan ingin menutupinya, maka anak saya tersebut senantiasa membatalkannya dan dipamerkan di tengah-tengah manusia, sehingga semua manusia tahu. Akhirnya Allah membatalkan sembilan puluh sembilan dari seratus pahalanya. Sehingga yang tersisa hanya satu pahala. Saya punya anak lagi yang saya beri nama Kuhyal, dimana ia bertugas mengusapi celak mata semua orang yang berada di majelis pengajian dan ketika khatib sedang berkhutbah. Sehingga mereka terkantuk dan akhirnya tidur, tidak bisa mendengarkan apa yang dibicarakan para ulama. Mereka yang tertidur tidak akan ditulis pahala sedikit pun untuk selamanya.

Setiap kali ada perempuan keluar mesti ada setan yang duduk di pinggulnya, ada pula yang duduk di daging yang mengelilingi kukunya. Dimana mereka akan menghiasi kepada orang-orang yang melihatnya. Kedua setan itu kemudian berkata kepadanya, 'Keluarkan tanganmu.' Akhirnya ia mengeluarkan tangannya, kemudian kukunya tampak, lalu kelihatan nodanya.

Wahai Muhammad, sebenarnya saya tidak bisa menyesatkan sedikit pun. Akan tetapi saya hanya akan mengganggu dan menghiasi. Andaikan saya memiliki hak dan kemampuan untuk menyesatkan, tentu saya tidak membiarkan segelintir manusia pun di muka bumi ini yang masih sempat mengucapkan dua kalimat syahadat, 'Tidak ada Tuhan selain Allah dan Muhammad adalah Utusan-Nya.' Tidak akan ada lagi orang yang sholat dan berpuasa. Sebagaimana engkau wahai Muhammad, tidak berhak untuk memberikan hidayah sedikit pun kepada siapa saja. Akan tetapi engkau adalah seorang utusan dan penyampai amanat dari Tuhan. Andaikan engkau memiliki hak dan kemampuan untuk memberi hidayah, tentu engkau tidak akan membiarkan segelintir orang kafir pun di muka bumi ini. Engkau hanyalah sebagai argumentasi (hujjah) Tuhan terhadap makhluk-Nya. Sementara saya hanyalah menjadi sebab celakanya orang yang sebelumnya telah dicap oleh Allah menjadi orang celaka. Orang yang bahagia dan beruntung adalah orang yang dijadikan bahagia oleh Allah sejak dalam perut ibunya, sedangkan orang yang celaka adalah orang yang dijadikan celaka oleh Allah sejak dalam perut ibunya."

Kemudian Rasulullah saw. membacakan firman Allah swt:

وَلَوْ شَاءَ رَبُّكَ لَجَعَلَ النَّاسَ أُمَّةً وَاحِدَةً وَلَا يَزَالُوْنَ مُخْتَلِفِيْنَ. إِلَّا مَنْ رَحِمَ رَبُّكَ [هود: ١١٨-١١٩]

"jikalau Tuhanmu menghendaki, tentu Dia menjadikan manusia ummat yang satu, tetapi mereka senantiasa berselisih pendapat. Kecuali orang-orang yang diberi rahmat oleh Tuhanmu." (Q.S. Hud: 118-119).

Kemudian beliau saw. melanjutkan dengan firman Allah swt. yang lain:

وَكَانَ أَمْرُ اللهِ قَدَرًا مَقْدُوْرًا [الأحزاب: ٣٨]

"Dan adalah ketetapan Allah itu suatu ketetapan yang pasti berlaku." (Q.S. al-Ahzab: 38).

Lantas Rasulullah saw. berkata lagi kepada iblis, "Wahai Abu Murrah (iblis), apakah engkau masih mungkin bertobat dan kembali kepada Allah, sementara saya akan menjaminmu masuk surga."

Ia menjawab, "Wahai Rasulullah, ketentuan telah memutuskan dan Qalam pun telah kering dengan apa yang terjadi seperti ini hingga hari Kiamat nanti. Maka Mahasuci Tuhan Yang telah menjadikanmu sebagai tuan para Nabi dan khatib para penduduk surga. Dia telah memilih dan mengkhususkan dirimu. Sementara Dia telah menjadikan saya sebagai tuan orang-orang yang celaka dan khatib para penduduk neraka. Saya adalah makhluk yang celaka lagi terusir. Ini adalah akhir dari apa yang saya beritahukan kepadamu, dan saya mengatakan sejujurnya."

Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam, awal dan akhir, dhahir dan batin. Dan semoga shalawat dan salam sejahtera tetap diberikan kapada seorang Nabi yang Ummi dan kepada para keluarga dan sahabatnya serta para Utusan dan para Nabi.

Tamat.

--------

Lihat sebelumnya, (bagian 1)

Dipetik dari buku Misteri Kun, terjemah kitab Syajaratul-Kaun wa Hikayatu iblis, karya Sufi agung, Syaikhul Akbar, Sayyidi Syekh Muhyiddin Ibnu 'Arabi ra. (w.638 H)

0 komentar:

Posting Komentar