Kitab Sholawat Basya'irul Khoirot

Syekh Abdul Qodir Al Jailani Ra.
Basya'irul Khoirot
KITAB SHOLAWAT BASYA'IRUL KHOIROT

Karya Syekh Abdul Qodir Al Jailani Ra.
Penerbit : Nurasa
Ukuran : 8 x 12 Cm, 36 hlm.
HVS, Soft Cover

BASYA'IRUL KHOIROT

(Kabar Gembira tentang Berbagai Kebaikan)

Diriwayatkan dari Syaikhul Ummah, Imamul A’immah, pemimpin para wali, Quthub dari semua Quthub, Sayyidi Syekh Abdul Qodir al-Jailani Ra., bahwa beliau berkata kepada salah seorang sahabatnya : “Terimalah shalawat ini dariku, karena aku menerimanya melalui ilham dari Allah Swt., lalu aku menunjukkannya kepada Rasulullah Saw. Aku hendak menanyakan kepada beliau mengenai manfaat khusus shalawat tersebut, namun beliau menjawab sebelum aku menanyakannya. Beliau Saw. berkata kepadaku : “Shalawat ini mempunyai manfaat khusus yang begitu dahsyat untuk diperhitungkan. Ia mengangkat orang yang mengamalkannya ke derajat yang amat tinggi, dan menjadikan mereka mencapai tujuan yang paling jauh. Bila seseorang menggunakan shalawat ini untuk mencapai maksud tertentu, maka dia tidak akan kecewa. Cita-citanya tidak akan gagal dan doanya tidak akan ditolak. Bila seseorang membacanya, meski hanya sekali atau membawanya, Allah akan menganugerahkan ampunan-Nya kepada orang itu dan kepada orang yang pergi bersamanya.

Bila ajalnya tiba, empat orang malaikat rahmat akan hadir disampingnya. Malaikat pertama akan menjaganya dari setan. Malaikat kedua akan akan membimbingnya mengucapkan kalimat syahadat. Malaikat ketiga memuaskan dahaganya dengan secangkir air dari telaga Al-Kautsar. Malaikat keempat akan membawa bejana emas yang penuh dengan buah-buahan surga, memberinya kabar gembira tentang menghuni surga, dan berkata kepadanya : ”Berbahagialah wahai hamba Allah!” lalu ia akan melihat-Nya dan memandang-Nya dengan matanya, sebelum ruhnya terpisah. ”Ia akan memasuki kuburnya dengan rasa aman, senang, dan bahagia, dan ia tidak akan merasa kesepian dan kesempitan di dalamnya. Empat puluh pintu rahmat akan terbuka baginya dan darinya terpancar cahaya. Saat ia bangkit pada hari kebangkitan kelak, malaikat akan memberinya berita gembira dari sebelah kanannya, dan malaikat lainnya akan menenteramkan hatinya dari sebelah kirinya. Ia akan diberi dua pakaian yang indah, dan seekor kuda jinak akan dibawakan untuknya sebagai tunggangan. Tak ada kesedihan dan penyesalan baginya, dan ia akan menjalani perhitungan yang mudah. Saat ia melewati jembatan neraka, apinya akan berkata kepadanya : ”Cepatlah berlalu, wahai hamba Allah yang bebas! Aku dilarang untuk menyentuhmu".

Ia akan memasuki surga Firdaus bersama nenek moyang mereka yang saleh, dan di dalam surga ia akan diberi empat puluh kubah dari perak. Setiap kubah akan berisi sebuah istana dari emas, dan di setiap istana ada seratus ruangan dari cahaya. Di setiap ruangan terdapat dipan tinggi yang terbuat dari kain sutera, dan di atas dipan sutera itu ada bidadari dengan mata yang indah. Tubuhnya terbuat dari wewangian yang amat harum, seolah ia bulan di saat malam purnama. Lalu ia akan diberi sesuatu yang tidak pernah dilihat oleh mata, belum pernah didengar telinga, dan tidak pernah terbersit dalam hati manusia.

Menurut khabar, di malam saat Nabi Saw. di mi’rajkan ke hadirat Allah Swt., Allah Swt. berfirman : ”Milik siapakah bumi itu, wahai Muhammad?” Beliau menjawab : "Milik-Mu, wahai Tuhanku.” Lalu Dia Swt. bertanya lagi : ”Milik siapakah langit itu, wahai Muhammad?” Beliau menjawab lagi : Milik-Mu, wahai Tuhanku.” Lalu Dia Swt. bertanya lagi : ”Milik siapakah hijab ini, wahai Muhammad?” Beliau menjawab lagi : "Milik-Mu, wahai Tuhanku.” Lalu Dia Swt. bertanya lagi : ”Milik siapakah tahta (Kursi) itu, wahai Muhammad?” Beliau menjawab lagi : Milik-Mu, wahai Tuhanku.” Lalu Dia Swt. bertanya lagi : ”Milik siapakah dirimu, wahai Muhammad?” Sampai disini, Nabi Saw. jatuh tersungkur dalam sujud, dan rasa malu menghalanginya untuk mengucapkan sesuatu. Allah Swt. lalu berfirman : ”Engkau adalah milik orang yang bershalawat kepadamu, dan yang melakukannya dengan penuh penghormatan dan pengagungan.”

Syaikh Abdul Qodir Al-Jailani Ra. lalu berkata :”Shalawat ini adalah shalawat yang sesuai dengan hadits Nabi tadi. Ia adalah pembuka tujuh puluh pintu rahmat, dan ia mewujudkan keajaiban jalan menuju ke surga Firdaus. Ia lebih utama daripada seseorang yang membebaskan seribu jiwa, dan menyembelih seribu hewan kurban, dan bersedekah sebanyak seribu dinar, dan berpuasa selama seribu bulan. Ia mengandung rahasia tersembunyi, dan merupakan jalan untuk mempermudah melaksanakan kewajiban, memperbaiki akhlak, memenuhi kebutuhan, menaikkan derajat, menghapuskan dosa, diampuninya kesalahan, dan kerendahan diubah menjadi kehormatan.”

Syaikh Abdul Qodir Al-Jailani Ra. juga berkata :”Shalawat ini tidak diberikan kecuali kepada orang yang benar-benar saleh, karena shalawat ini memiliki sifat yang sempurna, didukung dengan keutamaan yang banyak. Bila persoalan tertentu menimpa seseorang, setiap shalawat darinya akan akan menjadi jalan atau wasilah baginya kepada Rasulullah Saw., dan setiap ayat Al-Qur’an yang terkandung padanya akan menjadi syafaat baginya di hadirat Allah Swt. Ini adalah shalawat orang-orang yang menegakkan shalat lima waktu, bacaan Qur'ani bagi mereka yang melakukan zikir, peringatan bagi mereka yang mau mendengarkan nasihat, dan sebagai jalan bagi mereka yang mencari jalan. Ia adalah shalawat dari Al-Qur'an Suci, dan aku menamainya ”BASYA'IRUL KHOIROT”.

Wallahu a'lam.

Selamat Membaca!

-------
Info hubungi:
085742628035
Tlp/SMS/WA

Terima Kasih